Tuesday 3 October 2017

The more you know about the past, the better prepared you are for the future 
-Theodore Roosevelt




Those who don’t know history are 
destined to repeat it.
-Edmund Burke










Tuesday 19 September 2017

Sejarah mencipta sejarah. Hanya org yg kurang cerdik je mengulangi sejarah.

so , ni hanyalah sedikit tentang Kota Pompeii. kalau nak baca yg lebih mendalam, bolehlah search google.

ps: sis saja tak letak gambar, rasanya korang boleh search sendiri kot. tapi sis tak galakkan search kalau utk suka2...
act, sis kopipes je dari blog lain sbb ni first time buat blog, maafkan sis sbb rembat hasil kerja org lain.

sis buat blog psl Kota Pompeii ni sbb sis minat history, bukan sbb lain. eh, sbb assignment sc jugak.

so, selamat membaca...

HISTORY IS THE BEST AFTER ARCHITECTURE 


“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas“.
[QS. Ash-Shu`arā’ ayat 165-166]”

LOKASI

Kota Pompeii terletak di Itali. Bersebelahan Kota Napoli. Kota ini berdiri di lokasi yang terbentuk dari aliran lava ke arah utara di hilir Sungai Sarno.
                                       
ASAL USUL

Pada abad pertama M, Pompeii hanyalah salah satu dari kota yang terletak di sekitar kaki Gunung Vesuvius. Kota Pompeii didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci atau Oscan, iaitu satu kelompok masyarakat di Itali tengah.

“Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu sedang kamu melihat(nya). Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan mendatangi wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak dapat mengetahui (akibat perbuatanmu).” (QS. an-Naml: 54-55).


SEJARAH

Sejarah Kota Pompeii bermula apabila kota ini sudah digunakan sebagai pelabuhan yang aman oleh para pelaut Yunani dan Fenisia. Ketika orang-orang Etruskan mengancam melakukan serangan, kota Pompeii bersekutu dengan orang-orang Yunani yang kemudian menguasai Teluk Napoli. Pada abad ke-5 SM orang-orang Samnium mendudukinya (beserta semua kota di Campania).

Kota Pompeii terkenal sebagai kota maksiat di sekitar Itali. Ramai pedagang, pengembara dan rakyat jelata dari negeri lain datang ke Kota Pompeii untuk melakukan maksiat.

Kota Pompeii memang berada di daerah yang sering terjadi gempa bumi, sebab itulah, penduduk Pompeii yang sudah lama tinggal menetap disana sudah terbiasa dengan gempa-gempa kecil yang sering terjadi saat itu.
Misalnya pada tanggal 6 Februari 62 Masihi pernah terjadi gempa bumi yang cukup besar, sehingga menimbulkan kerosakan yang cukup parah terhadap Kota Pompeii.

“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang- orang yang lalim.”
(QS. Hud: 82-83).

LETUSAN  VESEVIUS

Pada awal ogos tahun 79, mata air dan sumur-sumur mengering.Getaran-getaran gempa ringan mulai terjadi pada 20 ogos 79, dan menjadi semakin sering terjadi pada empat hari berikutnya, namun peringatan-peringatan itu tidak disedari oleh penduduk Kota Pompeii, dan pada petang 24 ogos, satu letusan gunung berapi yang dahsyat berlaku sehingga menyebakan Kota Pompeii dan kota -kota sekitarnya hilang. Kebetulan tarikh itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api Romawi.


SAKSI

Laporan saksi mata satu-satunya yang bertahan dan dapat dipercayai tentang peristiwa ini dicatat oleh Plinius Muda dalam dua pucuk surat kepada sejarahwan Tacitus. Dari rumah pakciknya di Misenum, sekitar 35 km dari gunung berapi itu, Plinius melihat sebuah gejala luar biasa yang terjadi di atas Gunung Vesuvius, sebuah awan gelap yang besar berbentuk seperti pokok pinus muncul dari mulut gunung itu. Setelah beberapa lama, awan itu dengan segera menuruni lereng-lereng gunung dan menutupi segala kawasan di sekitarnya, termasuk laut yang terdekat.
"Awan" yang digambarkan oleh Plinius Muda itu kini dikenali sebagai 'aliran piroklastik', iaitu awan gas yang sangat panas, debu, dan batu-batu yang meletus dari sebuah vulkano. Plinius mengatakan bahawa beberapa gempa bumi terasa pada saat letusan itu dan diikuti oleh getaran bumi yang dahsyat. Dia juga mencatat bahawa debu juga jatuh dalam bentuk lapisan-lapisan yang sangat tebal.  Laut pun tersedut dan didorong kebelakang oleh sutu "gempa bumi" , seperti tsunami.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi jika mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

[ Al-A’raf ayat 96 ]
PENEMUAN  KEMBALI


Kota Pompeii telah ditemukan dengan tidak sengaja setelah hilang ribuan tahun. Kota Herculaneum ditemukan kembali pada 1738, dan Pompeii pada 1748. Tapi, sebenarnya, kota ini telah ditemukan kembali pada 1599 oleh seorang arkitek bernama Fontana yang menggali sebuah jalan baru untuk menyeberang  sungai Sarno, namun memerlukan lebih dari 150 tahun kemudian barulah ada usaha serius dilakukan untuk membebaskan kota ini dari timbunan tanah.


PENEMUAN PELIK

Setelah Kota Pompeii ditemui, pakar sejarawan percaya ketika terjadi letusan gunung berapi, penduduk kota sedang melakukan kerja harian. Buktinya, pada lantai sebuah rumah terdapat tulisan terkenal Salve, lucru (yang bermaksud Selamat datang, wang), Di rumah-rumah lainnya, terdapat banyak gambaran terinci mengenai proses dan kategori, seperti pengukir (Fullones). Air-air anggur (arak) bertuliskan Vesuvinum (istilah permainan kata dalam perdagangan). Grafiti yang dipahat di dinding menunjukkan arah jalan.

PENGAJARAN

“Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.”
(QS. Yaasiin, 36:29)

 “Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang.”
(Al-Qamar ayat 31)


Kematian penduduk Kota Pompeii berlaku dalam sekelip mata. Walaupun sudah beribu tahun berlalu, masih ramai sejarahwan yang melakukan penyelidikan tentang Kota Pompeii. Sebagai umat islam, kita perlulah menjauhi larangannya dan melakukan kebaikan. Namun begitu, masyarakat hari ini tidak ubah seperti masyarakat Kota Pompeii kerana terus melakukan dosa yang sama setiap hari.